Lagi dan lagi. Harus bersikap tegar bahwa Aku baik-baik saja, di sisi lain dalam kesunyian, kesendirian, kehampaan dalam relung jiwa yang sunyi , terjebak dalam sisi gelap yang menyelimuti kalbu.Terkadang ingin sekali teriak dan berkata "Tolong" tapi sisi gelapku mendesak, memaksa untuk melontarkan kalimat bahwa "Aku baik-baik saja".
Maaf, jika selalu memberikan kepalsuan dalam hidup bahkan berpura-pura tegar adalah jalan hidupku. Lagi dan lagi.Terjebak dalam dua pilihan yang membuatku harus tertunduk oleh kenyataan yang ada. Entahlah, ini adalah takdir yang diberikan oleh tuhan dan harus menerimanya dengan lapang dada.
Saat ini sedang menyembunyikan sebuah kenyataan, menutupinya dengan rapat sampai tak ada celah sedikit pun, entah sampai kapan Aku menutupinya. Jikalau pada akhirnya dunia akan tau segalanya. Ingin sekali diri ini menghentikan kepalsuan dari kalimat "Aku baik-baik saja" namun bibir ini memilih untuk diam seribu bahasa.
Dan teruntuk diriku yang sudah menerbitkan senyuman getir terasa, terimakasih karena sudah berjuang sejauh ini.
Memang benar lari dari kenyataan itu adalah hal yang tidak benar๐
BalasHapusMau sampai kapan ? kau akan berlari sementara kini kakimu dipenuhi duri. Maknanya dalem banget �� min
BalasHapusMungkin itu maksudnya kalimatnya dia gak berani terbuka sama dunia mungkin belum saat nya dia terbuka mangkannya dia lari dari kenyataan. Betul kan min๐๐?
BalasHapus