Terkadang teman hanya sedang iseng mengabari namun pada akhrinya memporak-porandakan suasana yang menjadi asa walaupun hanya sebatas gurauan.
Rasanya seperti irisan lemon, begitu pula dengan senyuman yang terukir getir yang menghias wajah dikala itu, walaupun hanya sebatas gurauan teman.
Maaf jika Aku tidak menikmati gurauan mu dikala itu. Ingin sekali Aku menghentikannya namun apalah dayaku yang dulunya pernah terikat dalam suatu hubungan yang tidak pasti kemana arahnya. Seperti kapal yang mencari pelabuhan dimana ia harus singgah-i.
Temanku..bisakah untuk stop berasumsi bahwa setiap orang akan terlihat baik-baik saja. Tidak semua perkataan bisa diterima dengan lapang dada, hingga pada akhirnya mengubah menjadi asa dan terlihat seperti Fatamorgana.
Diruangan kosong itu, Aku, bukan..lebih tepatnya raga. Ingin sekali berdamai kepada ingatan dan hati namun sebuah gurauan memporak-porandakan semuanya ketika memori sedang menata lembaran baru.
Temanku, terimakasih kembali walaupun hanya sedang ingin membuat diriku tertawa walaupun tanpa sepengetauhan mu membuat semuanya berbanding kebalik.
Posting Komentar
Posting Komentar